Senin, 10 Desember 2007

SEKILAS TENTANG ADHD

OLEH: DRA. DEWI KUMALADEWI, M.Psi

PRAKATA

Anak dengan gangguan hiperaktif atau dalam bahasa ilmiah disebut ADHD (Attention Defisit Hyperactivity Disorder) dan dalam bahasa Indonesia disebut GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian disertai Hiperaktivitas) pada sepuluh tahun terakhir ini jumlahnya meningkat tajam baik di dunia maupun di Indonesia.

Pada awalnya guru maupun orang tua menganggap anak tsb masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan. Dengan harapan seiring dengan waktu anak-anak tsb nanti akan bisa seperti anak-anak lain yang dapat mengikuti pelajaran dan aturan dengan tertib. Namun ketika anak-anak lain semakin tertib dan fokus pada tugas dan pelajaran, anak-anak hiperaktif justru banyak menuai protes dari banyak pihak. Anak-anak tsb semakin sulit di’tertib’kan, masih mondar-mandir di kelas sementara anak lain dengan tenang mengerjakan tugas guru. Anak-anak ini walaupun diperintahkan untuk duduk, hanya sesaat saja mengikuti perintah, beberapa menit kemudian ia seakan lupa dan mengulang kembali.

Kalaupun ia dapat duduk, duduknya akan nyata terlihat berbeda dengan anak lain. Ia seringkali mengeliat-geliat di kursinya, mengubah-ubah posisi duduk, menggerak-gerakkan kaki hingga menimbulkan suara, atau tangannya menjangkau benda-benda yang akan dimainkannya. Tidak berbeda dengan mulutnya yang setiap saat mengeluarkan bunyi-bunyian. Dengan senang ia akan terlibat dalam obrolan yang tiada henti, kalaupun tidak ada teman yang meladeni, ia akan bergumam sendiri, bersenandung, atau mengeluarkan bunyi-bunyian sesuai dengan khayalan yang mengiringinya.

Pada waktu anak berada di kelas 1 dan semester awal kelas II, biasanya prestasinya masih bisa seperti anak-anak lain pada umumnya. Bahkan beberapa anak bisa menduduki peringkat atas, terutama pada pelajaran , matematika. Namun pada kelas II akhir terutama kelas III awal dimana materi pelajaran semakin banyak, prestasinya biasanya turun dengan drastis. Sebaliknya anak bila mendapat teguran atau pengarahan, ia seakan selalu mempunyai segudang jawaban, dan bila diberikan tanggungjawab atau tugas dia pandai bernegosiasi.

Anehnya bila anak di bawa ke Psikolog, hasil pemeriksaan test Intelegensinya cukup mencengangkan. Biasanya mereka memiliki taraf kecerdasan diatas rata-rata bahkan superior dan very superior.